Arsip Blog

Kamis, 28 September 2023

PENGARUH BUDAYA KOREA TERHADAP KEHIDUPAN INDONESIA

ARTIKEL TERKINI-Belum lama ini, saya beserta rekan kelompok pergi menuju Lotte Shopping Avenue yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan. 

Pertama kali saya ke sana hanya dapat berdecak kagum. Hampir seluruh properti yang digunakan bernuansa Korea. Bahkan pada pintu masuk, saya dan rekan-rekan disambut patung tangan artis-artis pop ternama.
Tenda Penjual Makanan Korea di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan Sumber: Ludwina Andhara Herawati.


Tidak hanya itu, jika menelusuri area mall lebih dalam, saya bisa melihat beberapa market yang menjual album-album pop Korea, mulai dari Aespa, NCT, EXO, New Jeans dan masih banyak artis lainnya. 

Tak hanya itu, ada wisata 'Seoul-Tokyo', yang menampilkan ragam kuliner, dengan arsitektur jalan perkotaan ala Korea-Jepang. 

Berjam-jam saya berkeliling sembari mengamati area mall tersebut. Satu hal yang terbenak di dalam pikiran saya mengenai budaya Korea yang sudah meraja di Indonesia. 

Pernyataan ini dibuktikan dengan kebiasaan anak-anak hingga remaja usia awal, yang sudah mengikuti musik pop, gaya hidup ala Korea; skincare, busana, makanan, hingga gaya berbicara. 

Tidak hanya itu, dunia hiburan lebih banyak mengundang artis Korea, demi meraih viewers banyak dan diminati kalangan K-popers. 

Contohnya Jerome Polin, yang telah berkolaborasi dengan Taeyong NCT dan Riize, boygroup naungan SM Entertaiment Tak hanya itu, belum lama ini Youtuber Miawaug berkolaborasi dengan NCT 127. 

Nilai positifnya tentu adanya pertukaran budaya Indonesia-Korea serta memperkaya wawasan akan budaya Korea. Tidak hanya itu, musik Korea yang dikenal beragam, menjadi inspirasi artis Indonesia untuk membuat variasi lagu yang lebih berwarna.

Namun ada nilai negatif yang ditimbulkan, yakni anak muda lebih 'mengakui' budaya Korea yang lebih baik daripada Indonesia. Nilai sopan-santun, budaya, dan berbahasa juga semakin berkurang. 

Dari perjalanan dan pengalaman saya, fenomena Budaya Korea membawa dampak terhadap kebudayaan Indonesia. Penting bagi masyarakat, terutama anak muda, untuk tetap menjaga budaya dan nilai moral, di tengah pengaruh global yang selalu berkembang. 

Senin, 25 September 2023

PEKERJAAN DENGAN KEMAMPUAN 'SERBA BISA'

 ARTIKEL TERKINI - Kesulitan mencari pekerjaan adalah hal yang sudah biasa di Indonesia.Hal ini dikarenakan Indonesia mengalami bonus demografi, dimana populasi warga negara usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding usia non-produktif (<65). 



Dampak positif bonus demografi yakni mudahnya dalam mencari tenaga kerja, serta membantu keseimbangan perekonomian negara. Namun sisi negatif dari bonus demografi ini yakni tingkat pengangguran tinggi akibat sedikitnya lapangan pekerjaan. 


Dampak pengangguran disebabkan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mumpuni. Hal ini juga disebabkan karena strata ekonomi masyarakat yang beragam. Mulai dari tingkat ekonomi rendah hingga tinggi, yang berpengaruh pada kualiatas pendidikan yang anak-anak terima. 


Mencari pekerjaan tentu sulit, ungkap para pejuang nafkah. Masih banyak yang ditolak beberapa perusahaan karena syarat dan ketentuan yang diklaim tidak masuk akal. Mulai dari batas usia maksimal melamar kerja, harus memiliki skill lebih dari yang ditentukan, hingga menyangkut hal pribadi (misal, tidak boleh menikah sampai waktu yang ditentukan, agama, ras, suku dan lain sebagainya).


Masih ada perusahaan yang juga mencari calon pekerja dengan persyaratan yang terlalu banyak dan dinilai tidak worker-friendly. Selain bentuk perusahaan masih tergolong 'kecil', biasanya karena bisa adanya pemangkasan biaya operasional, atau tidak mau menambah anggota baru saja. 


Mengutip Quora, masih ada beberapa warganet yang menormalisasikan konsep 'harus serba bisa, dapat bekerja di bawah tekanan, dan gajinya sepakat seperti itu saja ya.' Hal ini menjadi bentuk nyata 'tidak memanusiakan manusia.' 

Salah satu kutipan lowongan pekerjaan. Sumber: Quora



Tidak hanya itu, ketersediaan lapangan pekerjaan semakin tidak kondusif. Belum lagi persaingan dalam pekerjaan, yang tidak mungkin kita hindari. Bahkan menemukan  pekerjaan sesuai passion  dan knowledge di bangku sekolah atau kuliah pun menjadi sia-sia. 


Kriteria pekerja yang sesuai dengan image perusahaan akan mempersulit masyarakat untuk bekerja. Tentu harapan palsu, ghosting, bahkan tidak ada sama sekali sesuai minat pun menjadi kesulitan para pencari nafkah dalam mencari pekerjaan. 


Berbagai aplikasi dan e-mail menjadi saksi bisu para pencari kerja untuk melamar sesuai dengan apa yang diinginkan. Namun apakah benar-benar sesuai apa yang telah dipelajar? Tentu saja berbeda. Itulah yang membuat saya merasa hal ini disayangkan. 


Jumat, 22 September 2023

'REMAKE' KARYA 3 TAHUN BERTURUT-TURUT

 KARYAKU 

Sejak kecil, saya sudah hobi mewarnai dan menggambar. Untuk saat ini saya lebih ke pembuatan story, berkaitan dengan tulis-menulis dan menuangkan ide. 


Saat saya SMK kelas 11, saya menggambar satu gambar sepasang sahabat lawan jenis. Karya ini berkaitan dengan cerita fiktif yang sebagian idenya murni dari kisah nyata. 


Gambar 1 (mulai dari kiri), merupakan gambar pertama saya di tahun 2019-an, ketika saya diminta guru Bahasa Indonesia untuk membuat cerita fiktif. Kami sekelas diminta untuk membuat ilustrasi yang berkaitan dengan cerita. 


Kemudian terbesit dari kepala, saya ingin membuat kisah saya dengan salah seorang teman di gereja. Tentu agak sulit membuat gambar dan cerita tersebut, karena tidak semua hal yang terjadi saya ingin masukan. 


Setelah itu, saya mengumpulkan tugas ini, dan pada masa pandemi, buku kami sudah terbit. Namun kami tidak bisa melihat fisik asli buku tersebut. Jadi kami hanya memegang buku digital saja. 


Saya terkejut ketika membongkar beberapa map lama saya. Ternyata gambar tersebut masih tersimpan rapi. Tiba-tiba saya ingin mencoba 'mendaur ulang' gambar tersebut. Menurut saya, hasilnya sedikit lebih baik, karena dalam proses menggambar, saya tidak dikejar deadline pengumpulan tugas.


8 berlalu ketika saya sudah memasuki perkuliahan. Saat itu saya sedang suntuk dalam mengerjakan berkas-berkas kepanitiaan organisasi. Karena melihat teks terlalu banyak sehingga saya mengalami kejenuhan.


Sembari bersantai, saya melihat beberapa gambar yang saya buat dari hp. Ternyata saya masih menyimpan gambar-gambar tersebut. Akhirnya saya mencoba untuk membuatnya lagi. 


Namun karena sudah terlanjur jenuh, gambar yang saya buat sedikit mengecewakan. Kendati demikian, setidaknya jam santai dapat dipergunaka untuk membuat suatu karya. 

DAMPAK FENOMENA BULLYING PARA PELAJAR DI INDONESIA

ARTIKEL TERKINI - Setiap keluarga maupun individual tentu memiliki tingkatan dan gaya hidupnya masing-masing. Mulai dari strata tinggi hingg...